Ke depan, BI akan terus mencermati ruang penurunan BI-Rate guna mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan tetap mempertahankan inflasi sesuai sasarannya dan stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya,

Jakarta (ANTARA) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, BI mengarahkan kebijakan moneter terkait suku bunga acuan (BI-Rate) untuk mencapai sasaran inflasi di kisaran 2,5 plus minus 1 persen pada tahun 2025 dan 2026.

Seiring dengan itu, BI telah menurunkan BI-Rate sebanyak dua kali sepanjang tahun 2025, yaitu pada Januari 2025 dan Mei 2025 dengan masing-masing sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen dan 5,50 persen.

“Ke depan, BI akan terus mencermati ruang penurunan BI-Rate guna mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan tetap mempertahankan inflasi sesuai sasarannya dan stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya,” ujar Perry dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Gubernur BI di Jakarta, Selasa.

Pada Juni 2025, Ia menjelaskan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50 persen seiring tingginya ketidakpastian pasar keuangan di tingkat global.

“Keputusan itu konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang tetap terjaga dan terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya, serta untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Perry.

Sebagai informasi, suku bunga acuan atau BI-Rate saat ini berada di level 5,5 persen, dengan suku bunga deposit facility di level 4,75 persen dan suku bunga lending facility di level 6,25 persen.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan tercatat 1,87 persen year on year (yoy) pada Juni 2025, dengan posisi Indeks Harga Konsumen (IHK) di level 108,27 pada Juni 2025.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.