Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) memandang surplus neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025 positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Selasa (1/7), neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025 mencatat surplus sebesar 4,30 miliar dolar Amerika Serikat (AS), meningkat dibandingkan dengan surplus pada April 2025 sebesar 0,16 miliar dolar AS.

“Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Ke depan, ujar Ramdan, Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Adapun surplus neraca perdagangan pada Mei 2025 yang lebih tinggi terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat.

Neraca perdagangan nonmigas pada Mei 2025 mencatat surplus sebesar 5,83 miliar dolar AS, seiring dengan ekspor nonmigas yang meningkat menjadi sebesar 23,50 miliar dolar AS.

Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut terutama didukung oleh ekspor berbasis sumber daya alam seperti lemak dan minyak hewani/nabati, logam mulia dan perhiasan/permata, serta ekspor produk manufaktur seperti besi dan baja.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.

Defisit neraca perdagangan migas meningkat menjadi sebesar 1,53 miliar dolar AS pada Mei 2025 sejalan dengan peningkatan impor migas di tengah penurunan ekspor migas.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.