
Jakarta (ANTARA) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy mengajak pelaku teknologi finansial (financial technology/fintech) untuk meningkatkan kepercayaan publik demi kemajuan bersama dalam industri tersebut.
Ia mengakui bahwa membangun kepercayaan terhadap suatu entitas maupun ekosistem ekonomi tidak mudah, tapi pihaknya optimis para pelaku fintech di bawah naungan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dapat mewujudkan hal tersebut.
“Terutama karena sebenarnya kepercayaanlah yang membuat kita bisa maju bersama. Building trust (membangun kepercayaan) itu tidak mudah,” ucap Rachmat Pambudy di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan AFTECH dapat menjadi penghubung di antara banyaknya pelaku, konsumen, dan pemangku kepentingan dalam industri fintech untuk dapat saling percaya antara satu sama lain.
“Dengan perjalanan panjang, pengalaman masing-masing di antara kita (anggota AFTECH), maka kita bisa kembangkan itu,” ujar Rahmat.
Ia menuturkan kepercayaan publik penting bagi pengembangan industri fintech yang diproyeksikan dapat menyerap hingga 12 juta tenaga kerja Indonesia hingga 2030 serta memiliki potensi besar untuk mendorong ekonomi nasional bertumbuh hingga 8 persen per tahun.
“Digitalisasi sektor keuangan juga memainkan peran penting sebagai enabler dalam mendukung berbagai program prioritas pembangunan. Akselerasi transformasi digital diharapkan memberikan dampak positif terhadap peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Rachmat Pambudy.
Senada, Ketua Dewan Pengawas AFTECH Arsjad Rasjid juga menyatakan public trust dan trade trust merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh industri fintech saat ini.
Ia pun menekankan mengenai pentingnya integritas ekosistem untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi dan penggunaan digital yang tinggi dengan pelindungan terhadap konsumen.
Ia juga menyoroti perlunya memperkuat ketahanan siber dengan regulasi yang tegas, tapi tetap adaptif terhadap perkembangan industri.
“Nah, di sini termasuk memberantas praktek fintech yang ilegal, pelanggaran privasi data, dan lain-lain yang harus juga menjadi bagian daripada strategi nasional yang bisa dilakukan secara bersama,” ujar Arsjad Rasjid.
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Leave a Reply