
Jakarta (ANTARA) – Di tengah gejolak ekonomi global yang belum mereda, pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali menunjukkan ketangguhannya.
Laporan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Mei 2025 menjadi bukti bahwa strategi fiskal yang adaptif dan terukur mampu menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Ketika negara-negara maju masih bergulat dengan inflasi tinggi dan suku bunga yang agresif, Indonesia justru berhasil menjaga pertumbuhan dan daya beli masyarakat.
Pada kuartal pertama 2025, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,87 persen (year-on-year). Meski sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal pertama 2024 yang mencapai 5,03 persen, angka ini masih menunjukkan ketahanan ekonomi nasional.
Ekonomi Indonesia, dibandingkan dengan China, misalnya, pertumbuhan ekonomi di Negeri Tirai Bambu itu pada periode yang sama hanya mencapai 4,5 persen. Sementara negara-negara Eropa menghadapi ancaman resesi akibat tekanan geopolitik dan inflasi tinggi.
Kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berasal dari konsumsi rumah tangga, yang menyumbang sekitar 54,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Artinya, daya beli masyarakat masih terjaga, di tengah tekanan harga dan suku bunga global yang meningkat. Konsumsi yang kuat ini menjadi penopang utama pertumbuhan, terutama di tengah ekspor yang mulai melambat akibat pelemahan ekonomi mitra dagang utama, seperti China dan Amerika Serikat.
Dari sisi fiskal, hingga akhir kuartal pertama 2025, APBN Indonesia mencatatkan surplus fiskal sebesar Rp4,3 triliun, atau setara 0,02 persen dari produk domestik bruto (PDB). Capaian ini menjadi sinyal positif di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik, dan menunjukkan bahwa pemerintah mampu menjaga keseimbangan fiskal secara hati-hati dan terukur.
Surplus ini terjadi karena pendapatan negara tumbuh lebih cepat dibandingkan belanja negara. Dengan pendapatan yang hampir menyentuh 30 persen dari target, sementara belanja masih di kisaran 20–22 persen, postur APBN pada akhir April menunjukkan posisi fiskal yang sehat dan terkendali.
APBN 2025 kembali memainkan peran strategis sebagai penyangga ekonomi nasional. Pemerintah tidak hanya fokus pada belanja infrastruktur dan perlindungan sosial, tetapi juga mulai mengarahkan stimulus untuk mendorong sektor konsumsi dan pariwisata domestik.
Copyright © ANTARA 2025
Leave a Reply