Kita pelajari bagaimana sinergi dengan kita, tentu kita pelajari program-program apa yang bisa didukung oleh Bank Dunia.

Jakarta (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara mempelajari program-program yang bisa didukung oleh Bank Dunia (World Bank) pada sektor perumahan.

“Kita pelajari bagaimana sinergi dengan kita, tentu kita pelajari program-program apa yang bisa didukung oleh Bank Dunia, dan kita tentu mempelajari secara mendalam karena itu harus kita lakukan,” ujar Ara, di Jakarta, Kamis.

Menteri PKP melakukan pertemuan dengan tim Bank Dunia terkait dukungan dalam program perumahan di Jakarta, Kamis (19/6). Ara mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti pertemuan tersebut beberapa hari lagi.

“Kita diskusi, kita akan tindaklanjuti lagi beberapa hari lagi,” kata Ara.

Sebagai informasi, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama Bank Dunia melakukan penjajakan mengenai dukungan teknis dalam pelaksanaan Program 3 Juta Rumah.

Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah menyatakan, setidaknya ada tiga hal yang menjadi perhatian Kementerian PKP dalam Program 3 Juta Rumah, yakni masalah penyediaan tanah, kemudahan perizinan, dan konstruksi bangunan.

Kementerian PKP juga siap bersinergi dan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Bank Dunia guna mewujudkan semangat gotong royong membangun rumah rakyat

Menurut dia, Indonesia harus bisa mencontoh dan belajar dari negara-negara lain dalam program perumahan.

Misalnya Singapura yang mampu menjaga dan mengelola aset dasar perumahan yakni tanah, Jepang dan China dengan teknologi perumahannya yang cepat dan Qatar juga telah siap membantu Indonesia.

Fahri menyampaikan, Kementerian PKP juga mengucapkan terima kasih atas perhatian Bank Dunia terhadap program perumahan di Indonesia dan berharap ke depan ada akselerasi program yang bisa disinergikan dengan baik di lapangan.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.